Suku Bunga BI Diprediksi Naik, Raih Cuan dari Buka Rekening Deposito

DAFTAR ISI
    Berita

    Sejak Maret 2022, Bank Sentral Amerika Serikat, Federal Reserve (The Fed) sudah menaikkan tiga kali suku bunga menjadi 1,5%-1,75%. Washington Post seperti dilansir Kontan.co.id melaporkan bahwa The Fed akan kembali menaikkan suku bunga sebesar 75 basis poin pada Juli ini.


    Di tengah kebijakan suku bunga The Fed yang makin agresif, para ekonom memperkirakan Bank Indonesia (BI) setidaknya akan meningkatkan suku bunga acuan pada Juli atau Agustus 2022. Jika suku bunga acuan BI naik, inilah saat yang tepat untuk buka rekening deposito.


    Suku bunga acuan menjadi pedoman bagi bank dalam menetapkan suku bunga pinjaman, suku bunga tabungan, dan deposito. Ketika bank sentral menaikkan suku bunga acuan, bank juga akan menaikkan suku bunga deposito.


    Menaikkan suku bunga acuan menjadi salah satu kebijakan yang dilakukan bank sentral untuk mengendalikan laju inflasi. Saat suku bunga acuan naik, masyarakat cenderung menyimpan dana di tabungan atau deposito untuk mendapatkan bunga yang lebih tinggi.


    Hal ini diharapkan akan menurunkan permintaan barang dan jasa sehingga mengurangi tekanan inflasi.


    Prediksi kenaikan suku bunga acuan BI menguat seiring dengan kenaikan tingkat inflasi. Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan laju inflasi Juni 2022 mencapai level 4,35%. Tingkat inflasi ini sudah di atas proyeksi BI sebesar 2%-4% dan merupakan yang tertinggi sejak lima tahun terakhir.


    Di sisi lain, kebijakan moneter yang agresif dari The Fed berdampak pada respon investor di pasar modal, termasuk di Indonesia. Aliran modal asing yang keluar dari pasar saham dan tren pelemahan nilai tukar rupiah menyebabkan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) anjlok. Berdasarkan data RTI Business, kinerja IHSG selama tiga bulan terakhir melemah sebesar 4,18%.


    Dengan tingkat volatilitas tinggi pada pasar modal, investor dapat mengantisipasi kerugian dengan mengalihkan investasi pada instrumen yang berisiko rendah, sambil menunggu pergerakan pasar kembali stabil. Salah satu instrumen investasi yang rendah risikonya adalah deposito.


    Simpanan pokok dalam deposito tidak akan dipengaruhi naik-turunnya pasar saham. Bunga deposito yang lebih tinggi dibandingkan dengan tabungan membuat dana berkembang optimal. Pilihan tenor yang beragam pun memudahkan investor buka rekening deposito dalam jangka waktu sesuai kebutuhan.


    K
    O
    N
    T
    A
    K

    PENGAJUAN

    SIMULASI
    HOME

    BERITA

    KONTAK KAMI